Android.
CALIFORNIA - Google memang
menggratiskan biaya lisensi sistem operasi Android bagi produsen
smartphone yang ingin menggunakan jasanya. Namun sebenarnya, itu
hanyalah strategi yang membuat ponsel Android mendominasi ponsel di
seluruh dunia.
Google tak memungut biaya sepeser pun bagi vendor ponsel yang ingin memproduksi smartphone pabrikannya dengan OS Android. Hal itulah yang menyebabkan ponsel Android menjamur di mana-mana. Sedangkan Microsoft, membebankan biaya sebesar USD25 hingga USD90 bagian tiap satu ponsel yang ingin menggunakan Windows Phone sebagai OS ponsel besutannya.
Meski sekarang ini Microsoft juga tengah memertimbangkan untuk memotong biaya lisensi jadi lebih murah, bahkan gratis bagi beberapa vendor ponsel. Namun sampai saat ini hal tersebut masih menjadi rumor dan ponsel berbasis Windows Phone masih jarang di pasaran.
Kendati demikian, sebagaimana dilaporkan The Guardian, Jumat (24/1/2014), Google tak benar-benar memberikan OS Android secara cuma-cuma pada vendor ponsel. Itu hanyalah strategi. Google menggratiskan OS, namun menarik bayaran pada tiap layanan Google Mobile Services (GMS) yang digunakan.
Lisensi dari tiap GMS tersebut sebesar 75 sen per satu unit perangkat yang diproduksi. GMS sendiri terdiri dari beberapa lini, sebut saja Google Play Store, Google Play Music, Google Play Magazine, dan lain-lain. Namun meski terlihat sangat kecil biayanya, yakni 75 sen, jika dihitung-hitung Google bisa meraup USD100 juta dari biaya lisensi GMS setiap kuartal.
No comments: